-->

Populer

December 14, 2016

10 Penyebab Darah Tinggi Dan Cara Mengatasinya

Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis dimana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini tidak memiliki ciri khusus dengan jelas, sehingga sering disebut pembunuh diam-diam. Cara satu-satunya untuk mengetahui secara langsung adalah dengan melakukan pengecekan darah pada dokter. Pengecekan darah sebaiknya dilakukan minimal 5 tahun sekali.

Penyakit ini lebih sering diderita oleh lansia. Akan tetapi sekarang ini orang dewasa dan usia remajapun ada yang mengalaminya. Dan yang paling dominan ialah pada kalangan perempuan. Perempuan yang mengalami hipertensi lebih banyak 6 persen daripada laki-laki. Dan itu terjadi di Indonesia.



Penyebab Darah Tinggi / Hipertensi


Banyak hal yang mempengaruhi terkanan darah tinggi atau hipertensi. Jika tidak ada hal yang mempengaruhi munculnya penyakit tersebut, mungkin darah akan berjalan normal-normal saja. Dan bahkan banyak sekali hal yang memicu darah tinggi tetapi tidak sadar, dan tetap saja terus dilakukan. Sehingga darah tinggi bisa sedikit dirasakan setelah gejala-gejalanya muncul.  Berikut ini adalah kebiasaan atau hal yang membuat tekanan darah tinggi:

1. Faktor Usia

Hipertensi seringkali muncul seiring bertambahnya usia. Usia dewasa lebih rentan munculnya penyakit ini. Dan faktor ini merupakan faktor yang sulit dihindari.

2. Sering Merokok

Ketahuilah bahaya merokok bagi kesehatan. Merokok juga dapat meningkatkan darah sekaligus menyempitkan dinding arteri. Maka hindarilah kebiasaan merokok agar terhindar dari penyakit yang membahayakan ini.

3. Kurang Berolahraga

Kurangnya berolahraga bisa menjadi penyebab darah tinggi. Olahraga membuat peredaran darah di dalam tubuh semakin lancar. Sehingga orang yang sering berolahraga secara rutin akan sedikit terhindar dari bahaya hipertensi. Selain itu, akibat kurang olahraga akan membuat detak jantung bekerja tidak optimal.

4. Faktor Keturunan

Jika orang tua anda ada yang mengidap hipertensi, maka anda pun memiliki potensi mengidap penyakit tersebut.

5. Mengkonsumsi Minuman Keras

Salah satu bahaya alkohol adalah dapat merusak organ jantung, sehingga jantung tidak bekerja dengan stabil.

6. Stress

Kondisi seseorang ketika stress maka tekanan darahnya akan meningkat secara derastis. Maka hindarilah kondisi stress dengan melakukan berbagai hal.

7. Berat Badan Berlebihan

Kadar oksigen dan nutrisi yang dialirkan darah akan diukur oleh tubuh sesuai dengan berat badan. Sedangkan berat badan yang berlebihan akan membutuhkan oksigen dan nutrisi yang lebih banyak, sehingga volume darah dibutuhkan lebih banyak juga. Dengan demikian maka tekanan darah akan terus meningkat jika tidak segera diatasi.

8. Kadar Garam Dalam Makanan

Jika anda mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kadar garam yang tinggi, maka tubuh anda akan mengalami penumpukan cairan yang setelah itu akan mengakibatkan tekanan darah meningkat.

9. Mengkonsumsi Kafein

Mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein tinggi juga merupakan salah satu pemicu tekanan darah dalam tubuh meningkat. Banyak sekali makanan dan minuman yang mengandung kafein, salah satunya yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yaitu kopi.

10. Makanan Dan Minuman Berlemak Tinggi

Makanan dan minuman yang mengandung lemak tinggi seharusnya dikonsumsi dengan seimbang. Artinya asupan kalium serta natrium pada tubuh harus seimbang. Jika tubuh terlalu banyak asupan natrium maka akan mengundang tekanan darah tinggi.

Resiko Hipertensi


Harus kita ketahui bahwa tekanan darah normal yaitu berada di bawah 120/80 mmHg, namun hasil pengukuran yang menunjukan di bawah 130/90mmHg itu masih berada dalam batas normal. Hasil pengukuran tekanan darah bisa berubah-ubah. Bagi orang dewasa yang sehat disarankan melakukan pemeriksaan darah setidaknya sekali dalam 5 tahun. Tetapi jika gejala-gejala hipertensi sudah muncul dan terasa, maka disarankan memeriksa tekanan darah lebih sering atau satu kali dalam setahun.

Pengukuran darah oleh dokter biasanya menggunakan sfigmomanometer manual maupun digital. Tetapi kebanyakannya sekarang memakai sfigmomanometer digital yaitu alat pengukur darah yang memiliki sensor elektronik dalam mendeteksi denyut anda.

Jika dokter mengkhawatirkan akan adanya kondisi atau penyakit tertentu yang menjadi pemicu dibalik naiknya tekanan darah maka kemungkinan dokter akan melakukan pengecekan darah dan urine. 

Untuk mengecek tekanan darah sendiri, andapun bisa melakukannya di rumah jika, memiliki peralatan yang lengkap. Hal ini bertujuan agar anda bisa memantau tekanan darah secara berkala, atau dalam jeda waktu yang tidak terlalu lama.

Resiko Megidap Hipertensi


Resiko penyakit hipertensi membuka sejumlah peluang bagi penderitanya untuk mengundang penyakit mematikan seperti penyakit jantung, stroke, serta dimungkinkan meninggal dunia karena gagal jantung. Selain itu, hipertensi juga memiliki resiko untuk mengalami gagal ginjal.

Resiko mengidap hipertensi bisa dikurangi dengan melakukan pencegahan di awal waktu, dengan melakukan pengecekan darah dan menghindari hal-hal yang pemicu naiknya tekanan darah di dalam tubuh. Selain itu, mengubah gaya hidup juga sangatlah penting sebagai upaya pencegahan.

Pencegahan Serta Pengobatan Hipertensi


Jika anda memiliki tekanan darah tinggi, jangan pernah mencoba untuk membiarkannya karena bahaya resiko akan terus menghampiri diri anda. Pantau terus dan mulailah melakukan perubahan hidup menjadi lebih sehat, serta hindari hal-hal yang membuat tekanan darah terus meningkat. Berikut adalah cara-cara yang harus diperhatikan, serta dipraktekan untuk pengobatan sekaligus pencegahan hipertensi:

1. Mengatur Pola Makan

Pola makan yang kurang baik menyebabkan darah tinggi meningkat misalnya sering mengkonsumsi daging sapi tanpa diimbangi dengan mengkonsumsi buah-buahan. Mengatur pola makan merupakan hal yang paling utama untuk mecegah berbagai macam penyakit. Dalam melakukan pengobatan sekaligus pencegahan hipertensi, konsumsilah makanan yang rendah kandungan gula, lemak, garam, dan kaya dengan serat alaminya.

2. Hindari Merokok

Hindarilah merokok atau bahkan berhenti jauh lebih baik. Merokok memang tidak menyebabkan hipertensi secara langsung. Akan tetapi merokok dapat merusak sistem peredaran darah di dalam tubuh karena dapat memicu penyempitan arteri yang sehingga berpotensi mengundang penyakit stroke serta serangan jantung. Dan yang sudah jelas sangat mengganggu kesehatan paru-paru (organ pernapasan). Seseorang yang mengalami masalah pada paru-parunya maka asupan oksigen yang dibutuhkan tubuh tidak akan terpenuhi secara maksimal. Sehingga jika tubuh kekurangan oksigen, maka peredaran darah akan sangat terhambat, yang ujung-ujungnya mengakibatkan serangan jantung pula serta stroke.

3. Tidak Mengkonsumsi Minuman Keras

Mengkonsumsi minuman keras akan mempengaruhi proses peredaran darah yang dipompa jantung ke seluruh tubuh. Peredaran darah akan sedikit terhambat karena minuman keras juga dapat mempersempit arteri. Selain itu merokok dapat mengganggu kesehatan saraf. Jika tekanan darah sedang tinggi ditambah saraf tubuh seperti otak tidak berjalan normal maka bersiaplah untuk menghadapi serangan penyakit-penyakit yang mematikan.

4. Berolahraga

Olahraga yang teratur mampu mengatasi tekanan darah tinggi serta menjaga pembuluh darah agar tetap lancar dalam menyalurkan darah yang dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Maka dari itu olahraga yang rutin sangatlah dibutuhkan. Banyak jenis olahraga yang bisa anda lakukan setiap hari seperti lari, senam, bersepeda, sepak bola, dan lain-lain.

5. Menurunkan Berat Badan

Berat badan yang terlalu berlebihan membuat tubuh harus memperoleh asupan oksigen serta mineral lebih banyak. Jika tubuh sedikit saja mengalami kekurangan oksigen terutama bagi orang yang memiliki berat badan berlebihan, maka peredaran darah akan terhambat. Maka mengatur berat badan sangatlah penting demi menjaga dan mengobati hipertensi.

6. Menghindari Konsumsi Kafein

Hindarilah makanan dan minuman yang mengandung kafein tinggi seperti kopi, teh, eskrim, dan sebagainya. Mengkonsumsi kafein berlebihan juga berpotensi mengalami hipertensi.

7. Hindari Stress

Stress adalah kondisi yang juga menggangu kesehatan tubuh salah satunya dapat meningkatkan tekanan darah atau hipertensi. Hal ini dikarenakan seseorang dalam kondisi stress mengalami detak jantung yang jauh lebih kencang daripada biasanya. Lakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat untuk mencegah kondisi stress. Bisa dengan melakukan olahraga dan relaksasai.

Komplikasi Hipertensi


Hipertensi jika dibiarkan akan lebih membahayakan terhadap jantung dan pembuluh darah. Sangatlah penting melakukan pencegahan sebelum semuanya menjadi parah. Adapun bahaya atau jenis komplikasi yang mungkin bisa terjadi adalah seperti:

1. Serangan Jantung Dan Stroke

Hipertensi dapat menghambat kinerja pembuluh darah dan membuat penyempitan dan pengerasan pada dinding arteri, sehingga dapat mengundang serangan jantung serta stroke.

2. Serangan Terhadap Ginjal

Pembuluh darah kecil pada ginjal yang rusak akibat hipertensi membuat ginjal tidak berfungsi dan bekerja dengan baik. Sehingga gejala yang dialami ialah sering ingin buang air kecil di malam hari serta mengalami pembengkakan pada kedua tangkai bawah. Selain itu kondisi hipertensi akan semakin parah.

3. Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik adalah tumbuhnya masalah kesehatan yang datang secara bersamaan.

4. Aneurisme

Aneurisme atau pelebaran abnormal pada arteri. Hipertensi dapat mengakibatkan pelebaran dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang mengalami pelebaran akan melemah saat menahan aliran tekanan darah dan pembuluh darah berpotensi mengalami pecah. Sehingga kondisi tersebut sangat mengancam jiwa.

Melakukan pencegahan lebih penting dibandingkan dengan pengobatan. Begitu juga melakukan pencegahan terhadap hipertensi sangatlah penting karena jika hipertensi sudah terjadi apalagi sama lansia, maka akan sangat sulit disembuhkan sehingga berpotensi mengalami penyakit komplikasi seperti yang sudah saya sebutkan barusan di atas. Penyakit komplikasi tentunya sangat mengancam jiwa seseorang yang mengalaminya.
Baca Juga :